Rabu, 19 September 2012

Indonesiaku..

Rohis adalah teroris ??


Metro-TV pada tanggal 5 September 2012 membuat pemberitaan yang gegabah dan jauh dari profesionalitas serta kode etik jurnalistik.

Dengan gegabah dikatakan bahwa pola rekrutmen generasi baru teroris adalah melalui ekstrakurikuler di masjid sekolah, lalu banyak tanggapan keras dari masyarakat melalui twitter atau SMS hingga mereka pun merilis berita melalui websitenya (bukan tayangan TV) yang menyangkal bahwa mereka menuduh Rohis sebagai sarang pembibitan terorisme, serta dikatakan ini adalah hasil penelitian dari profesor UIN bernama Bambang Pranowo, sebuah bantahan yang sekedar silat lidah dan tidak jujur, apalagi ekstrakurikuler di masjid sekolah selain Rohis? Suatu tuduhan yang sembrono dan tidak berdasar sama sekali.

http://www.islamedia.web.id/2012/09/metro-tv-dari-jilbab-sandria-malakiano.html

Aneh-aneh memang orang zaman sekarang, orang yang rajin ke masjid, aktif dalam kegiatan keagamaan disekolah dan yang menjaga kesucian dirinya dengan menikah dini dikatakan aneh, teroris dan lain sebagainya, sedangkan mereka yang nongkrong di pinggir jalan, sukanya tawuran, hingga yang hamil diluar pernikahan dianggap hal yang wajar dengan mengatasnamakan hak asasi manusia, masa-masa puber dan lain-lain, hal ini tidak terlepas dari siasat musuh-musuh Allah dalam memerangi agama islam, yaitu dengan memberi nama sesuatu yang baik dengan nama yang buruk dan sesuatu yang buruk diberi gelar dengan gelar yang membuat kita terpesona

"Dan orang-orang yahudi dan nashrani tidak akan ridha kepadamu sampai kamu mengikuti agama mereka." ( Al-Baqarah : 120 )

Di dalam kaidah ushul fiqh ada istilah "Yang diakui sebagai patokan adalah hakikatnya dan bukan namanya" sebagai contoh air mineral yang biasa kita minum sehari-hari, jika air itu di ganti nama menjadi alkohol dia akan tetap halal diminum karena pada hakikatnya itu adalah air putih biasa, tapi sebaliknya jika ada minuman yang mengandung alkohol maka minuman itu akan tetap haram walaupun diberi nama minuman energi, minuman penyegar, minuman penambah tenaga dan lain sebagainya

Begitu pula dengan hal-hal yang lain, sesuatu yang baik diberi nama buruk seperti :

Orang yang berpegang teguh pada ajaran agamanya di namakan "Fanatik"
Orang yang membela saudaranya yang tertindas disebut "Teroris"
Orang yang menikah dini untuk menjaga kehormatannya di bilang "ngebet"

Sehingga yang seharusnya mendapatkan pujian, mendapatkan penghargaan dan apresiasi yang baik akhirnya mendapat hinaan, caci maki sampai pada intimidasi

Sebaliknya sesuatu yang buruk diberi nama dengan nama yang baik seperti :

Penghinaan terhadap Nabi disebut hak asasi manusia
Kristenisasi yang dalam bahasa arab seharusnya disebut "At-Tanshir" di ganti menjadi "At-Tabsyir" yang berarti kabar gembira
Bunga bank yang jika disebut "Riba" sudah jelas-jelas di haramkan dalam agama lalu dikaburkan menjadi "Al-Fawaid" yang berarti faidah-faidah
Wanita yang membuka aurat dan memamerkannya pada orang banyak lebih layak disebut wanita malam alias pelacur tapi ternyata di ubah dengan nama yang baik hingga disebut artis, bintang dan lain-lain hingga yang seharusnya dikucilkan oleh orang banyak, dijauhi supaya tidak berprofesi seperti itu malah jadi rebutan, bangga ketika bisa berfoto bersama bintang

Inilah fenomena akhir zaman yang sudah sangat rusak hingga ketika kita baik kita akan terasing, maka benarlah apa yang Rasulullah SAW sabdakan:

"Islam itu dimulai dengan keterasingan dan akan kembali terasing maka kabar gembira bagi mereka yang diasingkan."






Tidak ada komentar:

Posting Komentar