Senin, 17 September 2012

Seri : Aqidah I

Ketika Sam Bacile menghina Islam


Belum lama rasanya umat ini dibuat marah dengan karikatur penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW yang dibuat oleh Kurt Westergaard asal Denmark, kali ini Nakoula Basseley Nakoula alias Sam Bacile seorang penganut kristen coptic yang tinggal di California kembali melecehkan Nabi Muhammad SAW dengan filmnya yang berjudul Innocence of Muslims

http://www.bersamadakwah.com/2012/09/film-inilah-pemicu-kerusuhan-di.html

http://www.suara-islam.com/detail.php?kid=5405

Di dalam Aqidah Islam kita mengenal istilah Al-Wala wal Bara' yang berarti Loyalitas dan Anti loyalitas dimana kita harus menempatkan loyalitas kita kepada Allah, RasulNya dan Umat Islam serta memposisikan diri kita untuk anti loyalitas terhadap orang atau kaum yang memerangi Allah dan RasulNya serta orang-orang yang tidak mengikuti ajaran Islam, ini adalah suatu kewajiban bagi setiap orang yang bersyahadat bahwa "Tiada Ilah yang patut disembah selain Allah" 

Rasulullah SAW dan para Shabatnya ketika mereka dihina dan disakiti oleh orang lain mereka bersabar, namun jika Allah, RasulNya dan Agama islam yang dihina, disakiti dan syariahNya diinjak-injak mereka marah, inilah bentuk dari loyalitas terhadap Islam

Sangat disayangkan bahwa sebagian Umat Islam saat ini, jika mereka dihina dan disakiti oleh orang lain mereka marah, namun jika Allah, RasulNya dan Agama Islam yang di hina, disakiti dan di injak-injak mereka biasa-biasa saja, tidak marah, bahkan yang lebih miris lagi sebagian orang yang mengaku beragama Islam atau pemimpin negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam saling berkasih sayang dan tolong-menolong terhadap orang-orang atau negara yang memerangi agama Allah dan tidak mau peduli terhadap saudara-saudaranya yang seaqidah, tidak marah ketika syariat Allah di injak-injak dan RasulNya dihina, lalu dimanakah letak keimanan itu?? padahal ini adalah sikap yang mengarah kepada kekufuran

Musuh-musuh Allah juga membuat strategi untuk memecah belah umat dengan di elu-elukannya sifat fanatisme terhadap suku, daerah, kebangsaan dan lain sebagainya hingga seorang muslim merasakan bahwa seseorang yang dari bangsanya adalah bagian darinya walaupun dia bukan beragama islam dan begitu pula sebaliknya dengan menganggap orang islam yang ada di negara lain bukan bagian darinya hingga ia acuh tak acuh, tidak memperdulikannya dan tidak membantunya ketika saudaranya sesama muslim dianiaya di Myanmar, di Palestina dan dibelahan bumi lainnya, padahal Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman didalam surat Al-Mujadilah ayat 22 yang artinya :

"Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Dia, lalu dimasukkanNya mereka kedalam syurga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya, Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung."

Ketika Sa'ad bin abi waqqash masuk islam, ibunya enggan untuk makan dan minum sampai Sa'ad bin abi waqqash kembali kepada kekufuran, ia berkata kepada Sa'ad "Aku tidak akan makan sampai mati dan engkau akan dicela oleh manusia dan dipanggil dengan sebutan: Wahai orang yang telah membunuh ibunya" kemudian sang ibu mulai meninggalkan makan, minum dan berbaring selama satu hari satu malam, kemudian Sa'ad menghampiri ibunya seraya berkata "Wahai ibuku walaupun engkau mempunyai seratus nyawa, kemudian nyawa itu pergi satu persatu, aku tetap tidak akan meninggalkan agamaku, maka makanlah dan jika ibu enggan untuk makan maka tinggalkanlah makan."  akhirnya sang ibu pun kembali makan dan minum. maka Allah Subhanahu wa ta'ala menurunkan firmanNya : "Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau mentaati keduanya, dan pergaulilah keduanya dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beri tahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."  ( Luqman : 15 )

Inilah salah satu bentuk sikap loyalitas terhadap agama Allah Subhanahu wa ta'ala yang dibuktikan dengan sikap kecintaan dan pembelaan sebagaiman yang Allah jelaskan didalam firmanNya :

"Wahai orang-orang yang beriman! Barang siapa diantara kamu yang murtad (keluar) dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintaiNya, dan bersikap lemah lembut terhadap orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. itulah karunia Allah yang diberikanNya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah maha luas pemberiannya lagi maha mengetahui." ( Al-Maidah 54 )

Dan juga sabda baginda Rasulullah SAW :

"Tiga hal, barang siapa yang mendapatkannya maka akan merasakan manisnya iman: menjadikan Allah dan RasulNya sebagai sesuatu yang paling dicintainya dari pada yang lain, mencintai orang lain semata-mata karena Allah dan membenci kekufuran sebagaimana bencinya ia jika dilempar kedalam api neraka."  ( H.R. Bukhari )

Awal dari sikap loyalitas kita terhadap agama Allah adalah mencintai dan membenci karena Allah, maka marilah kita terapkan bukti keimanan kita dengan mencintai Allah, RasulNya dan kaum muslimin dimanapun mereka berada dan berlepas diri dari orang-orang yang memerangi agama Allah dan mengikuti jalan orang-orang kafir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar